Sy berkali2, berkali2 mendapat pertanyaan ttg bagaimana cara
terbaik melupakan seseorang/sesuatu. Terlepas pertanyaan itu salah
alamat, karena sy jelas bukan psikolog, motivator, dan sejenisnya, sy
mau bilang, honestly, ilmu melupakan itu super duper sulit dikuasai.
Lebih baik berdamai dengan kenangan. Itu lebih dari cukup utk melegakan
hati. Toh, percayalah, cepat atau lambat, waktu akan menghabisi
kenangan/seseorang/sesuatu/
"Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan
pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena
materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi
seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi!
Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik
atau lebih buruk."
--novel "Berjuta Rasanya", tere liye, rilis mei 2012
--novel "Berjuta Rasanya", tere liye, rilis mei 2012
“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua.
Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap
indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan
adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan
putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera
makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu"
--Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'.
--Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'.
“Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa menyakitkan atau
membahagiakan, dan waktu, waktulah yang akan selalu menepati janji
menjadi obat terbaik.”
--Tere Liye, Ayahku (bukan) Pembohong
--Tere Liye, Ayahku (bukan) Pembohong
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik, selalu meninggalkan jejak ^^