Thursday 28 February 2013

Rumah Kelahiran Bung Hatta - Bukit Tinggi

Pulang kampung beberapa minggu lalu, salah satu tujuan perjalanan saya adalah, Rumah Kelahiran Bung Hatta yang ada di Bukit Tinggi. Saya ke Bukit tinggi di temani sepupu yang memang dulunya kuliah di Bukit Tinggi, tapi begitu saya sodorkan Itinenary saya, dan bertanya Rumah kelahiran Bung hatta itu letaknya dimana, dia pun bingung dan menjawab tidak tau, saya pun tertawa dan berkata "masak kuliah di Bukit Tinggi 3 tahun tapi ga' tau" hehe..

Jarak dari kampung saya menuju Bukit Tinggi membutuhkan 1 jam perjalanan dengan kendaraan, dan sesampainya di Bukit Tinggi, tujuan kami adalah Pasar Aur, setelah Berbelanja di Pasar AUR yang merupakan pusat Grosir di Bukit Tinggi, dan kemudian saya menelpon sepupu saya yang lainnya untuk janjian dan ketemuan di pasar aur, dan setelah bertemu, saya menyodorkan kembali kertas Itinerary saya, dan dia pun berkata "ga' tau ayank (panggilan saya dari orang-orang terdekat), belum pernah kesana dan ga' pernah denger juga". Hadehhhh,,, kok bisa ya, tinggal di Bukit Tinggi tapi ga' tau, akhirnya kami memutuskan jalan dulu dan nanti bertanya saja dengan penduduk lokal.



Rumah Kelahiran Bung Hatta (tampak depan)

Tujuan pertama kami adalah mesjid, karena waktu itu sudah menunjukkan waktu dzuhur, dan kami menuju Mesjid Agung yang ada di dekat Jam Gadang, setelah itu kami menuju Great wall nya Koto Gadang Bukit Tinggi, setelah itu baru kami beranjak ke Rumah Kelahiran Bung Hatta.


Ruang tamu
Foto Aktivitas Bung Hatta
Catatan tentang Bung Hatta
Keluarga Bung Hatta
Sumur Tua yang terdapat di salah satu kamar

Rumah kelahiran Bung Hatta ini terletak di Jln Sukarno Hatta No. 37 Bukit Tinggi, tidak jauh dari "Jenjang Ampek Puluah Ampek". Rumah ini bertingkat dua dengan arsitektur rumah sederhana dan apik menurut saya, dan begitu memasuki rumah ini saya merasa, rumah ini sejuk dan adem, mungkin karena rumah ini yang terbuat dari kayu. Rumah ini di jaga oleh seorang ibu yang merupakan pegawai dari Dinas Pariwisata. Untuk masuk kita tidak di kenakan biaya, tapi ketika pulang kita di wajibkan untuk mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan se ikhlasnya.

Ruang Makan
Kamar Tidur
Kamar Tidur
Dapur
Peralatan dapur

Sepeda tua yang terdapat di dalam salah satu kamar
Di dalam rumah yang terdiri dari 2 tingkat ini, di sebelah kiri terdapat "Kamar Bujang" yang berisi 1 tempat tidur dan juga lemari. Ketika memasuki pintu utama rumah, kita akan langsung berada di ruang tamu gaya lama dengan kursi-kursi antik, lampu jaman dulu dan juga berbagai foto-foto yang tergantung di dinding. Di sebelah kanan dan kiri ada ruang tamu kita juga akan menemukan 2 kamar, dan di belakang dari rumah ini terdapat 2 rangkiang atau tempat menyimpan padi, 1 buah kamar, dapur  dan juga kamar mandi yang terpisah dari rumah utama. Selain itu di bagian belakang yang menyatu dengan rumah utama terdapat ruang makan serta di sampingnya ada sebuah tangga yang menuju ke lantai 2. Di lantai 2 menurut sepupu saya juga terdapat beberapa kamar tidur, waktu itu saya tidak naik ke lantai 2.

Rangkiang / Lumbung Padi

Bung Hatta & keluarga
Kurang lebih satu jam kami berada di rumah ini, menyaksikan sebuah tempat yang menjadi saksi lahirnya seorang pejuang Republik Indonesia dan menjadi Proklamator RI. Saya jadi teringat kata-kata Bapak Soekarno "Bangsa yang besar adalah yang selalu mengingat perjuangan dan sejarahnya sendiri".

Saya & sepupu di depan Rumah kelahiran Bung Hatta

Tuesday 26 February 2013

My Lovely Amak

Alhamdulillah akhirnya bisa menuntaskan rindu dan bertemu dengan amak, waktu 2 minggu sudah membuat saya merasa sangat senang, walaupun setelah kembali ke Batam saya kangen lagi dengan amak :(

Beliau yang sudah mengenyam asam garam kehidupan, berjuang dan bekerja keras untuk membesarkan ke 5 anaknya, hmm sungguh wanita yang luar biasa. Ketika di tanya, "Berapa umur amak?" beliau akan menjawab tidak tahu, karena memang begitulah orang-orang yang terlahir jaman dulu, mereka tidak pernah mengingat kapan mereka lahir. Tapi menurut orang tua saya, umur beliau hampir mendekati 90 tahun.

Walau umur beliau sudah banyak, Alhamdulillah beliau masih bisa sholat, bahkan mengaji. Dan juga ketika beliau sedang sehat, dari pagi hingga sore aktivitas di sekitar rumah tak akan pernah di tinggalkan, menyapu, memasak, mencuci piring, bahkan mencari kayu bakar untuk memasak. Kami anak dan cucunya sudah melarang beliau untuk bekerja, tapi beliau bersikukuh karena katanya "Kalau saya tidak bekerja maka badan saya akan merasa sakit-sakit", mendengar itu kami terpaksa mengiyakan, mengkin karena memang sudah bawaan beliau dari masa muda yang sudah terbiasa bekerja keras.

Saya amat bersyukur, akan kesehatan beliau yang sudah seumur itu, walapun pendengarannya sudah tidak sebaik dulu, dan kadang-kadang maghnya kambuh serta memiliki tekanan darah tinggi, tapi beliau tidak seperti nenek/kakek lain yang seumuran beliau. Banyak saya temui yang seumuran beliau, tingkah lakunya balik seperti bayi lagi, seperti lupa dengan anak cucu, tidak bisa berjalan bahkan ada yang berkelakuan aneh yang kadang membuat anak cucunya kesal. 

Semoga amak diberi kesehatan selalu, aamiin 
dan harapan saya suatu saat ingin mengumpulkan semua anak cucu dan cicit amak dan berkumpul bersama amak. Hmm.. Semoga terwujud..Aamiin Ya Robbal Alamin...






Pesen Amak

# Ketika kita melapangkan kesempitan & kesusahan orang lain, 
   Insya Allah rejeki kita akan datang dari tempat yang tidak di sangka-sangka

# Hidup Di dunia ini hanya sementara,
   perbanyak persiapan bekal menuju akhirat

# Sholat jangan pernah di lalaikan

# Nanti kalau Amak meninggal,
   jangan lupa hadiahi Amak doa selalu
   karena hanya itu yang bisa membantu amak 
   T_T


Saturday 23 February 2013

Rumah Gadang Sungai Baringin

Rumah Gadang atau Rumah Godang (Dialek Payakumbuh) ini terletak di Payakumbuh Barat, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Letaknya ada di dekat rumah penduduk, dan dikelilingi sawah dan bukit-bukit yang asri dan indah. Di Rumah Gadang ini jadi tempat yang nyaman banget untuk berlama-lama menikmati indahnya Ciptaan Allah SWT. Alhamdulillah saya bisa menjejakkan kaki di sini :)


 Rumah Godang Sungai Baringin

 Rumah Godang Sungai Baringin

 Rangkiang / Lumbung Penyimpan Padi


 Rangkiang / Lumbung Penyimpan Padi




 Batu Gadang di depan Rumah Gadang




Interior di dalam Rumah Gadang

 Rumah Gadang versi Mini Di Sungai Beringin

 Alu Penumbuk Padi

 Taman Di Rumah Gadang

Dan Inilah Kenarsisan saya di Rumah Gadang, Foto dari belakang tetep wajib ada hehe..










Allah Itu Indah dan mencintai keindahan, terbukti dari ciptaan Alamnya yang luar biasa :)

Friday 22 February 2013

Si Cantik dari Payakumbuh

Ternyata di Payakumbuh, Kabupaten 50 kota, Sumatra Barat terdapat banyak sekali objek wisata menarik, salah satu nya adalah Lembah Harau

Lembah yang cantik ini memang luar bisa menurut saya, tebing-tebing tinggi nan elok yang di kelilingi hamparan sawah yang menghijau, disini juga terdapat beberapa Air terjun yang Indah.




Tebing-tebing tinggi di Harau

Ketika saya berkunjung kesana baru-baru ini, saya mendatangi 4 dari 5  Air terjun yang cantik. Ketika kita memasuki kawasan wisata lembah Harau ini, kita akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 4.000 per orang, tak jauh dari pos pembelian tiket, kita akan melihat gerbang di pertigaan yang menunjukkan arah air terjun yang akan dituju. Jika Kita belok kiri maka kita akan menemukan, Echo Resort, 1 Air terjun nan cantik, kebun binatang dan Aka Barayun Resort, jika belok kanan maka kita akan menemukan 3 air terjun nan rupawan yang di sebut "Sarasah Bunta".

Dan saya memilih untuk belok kanan terlebih dahulu,



Sarasah Bunta (Sarasah Luluih)


Sarasah Luluih

Sarasah Bunta 1 ini punya dua air terjun yang berdekatan, jika musim pennghujan maka debit air terrjunnya akan banyak dan tercurah langsung hingga ke kolam pemandian yang ada di bawah air terjun, tapi waktu saya berkunjung, air terjunnya kecil, tapi yang mandi di kolamnya tetep banyak, terutama anak-anak.

Karupuak Kuah

owh ya, di sekitar Sarasah Bunta 1 ini, banyak terdapat warung-warung penjual makanan, dan yang paling khas adalah "Karupuak kuah" atau kerupuk kuah, yaitu kerupuk ubi/ opak yang berukuran lumayan besar di siram dengan kuah kuning dan di beri bihun.

Sarasah Bunta 



Sarasah Bunta




Ini  Favorit saya, air terjunnya deres, dan jika kita mendekat maka akan kena percikan air terjunnya yang airnya dingin.


Sarasah Bunta (Sarasah Murai)






Sarasah Murai

Ini yang ke tiga, agak jauh dari yang kedua dan juga perjelanan ke dalam sedikit sepi, di dekat air terjunnya masih terdapat warng penjual makanan, disini juga ada fasilitas untuk Flying fox.

Di jalan menuju ke gerbang kembali, di sisi kiri jalan maka akan terlihat dua rumah yang atapnya seperti rumah gadang, dan entah kenapa saya jadi amat suka rumah yang atapnya runcing seperti rumah gadang. Dan saya berpikir untuk punya rumah gadang sendiri hehe..



Dan ini Air terjun sebelah kiri dari gerbang, dan saya tak tau namanya, tapi yang ini lumayan besar dan terdapat kolam yang lumayan dalam untuk berenang, tapi sayang air di kolamnya hijau.


Di harau ini juga banyak terdapat kios-kioa yang menjual tanaman-tanaman langka nan cantik salah satunya ini

ini salah satu tanaman langka yang unik


Sungguh Ciptaan Allah SWT itu sangat indah, dan saya bersyukur bisa melihat keindahan itu langsung dengan mata kepala saya, ini yang membuat saya ingin mengunjungi tempat-tempat indah lain yang ada di nusantara. hmm,, smoga bisa terjejaki ^^,, Aamiin..

Membuat Kimchi rumahan

Sebagai salah satu penggemar Kimchi makanan Korea, yang dulu sampai bela-belain beli di salah satu restoran korea di bandung dan dipaketin ...