|
Perkebunan Teh di kaki Gunung Dempo |
Pagar Alam adalah salah satu kota yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, butuh waktu kurang lebih delapan jam jika menggunakan mobil dari bandara Palembang menuju kota ini. Pagar Alam terletak di perbukitan tinggi, cuaca di sini cukup dingin karena kota ini diapit oleh Gunung Dempo dan juga Bukit Barisan.
Kota Pagar Alam mempunyai potensi wisata yang sangat kaya, selain wisata alam, terdapat juga lokasi-lokasi purbakala. Di kota Pagar Alam ini terdapat sedikitnya 33 air terjun dan 26 situs menhir yang sudah tercatat. Obyek wisata yang terdapat di kota ini dan belum semuanya dikembangkan , objek wisata yang sudah dikenal adalah Perkebunan teh Lereng Dempo, Sungai Lematang Indah, Curup (air terjun) Embun, Curup mangkok, Curup kenangan indah, Arca Manusia Purba (Megalithikum), Danau gheban, Danau libagh (lebar) dll.
|
Permadani Hijau sepanjang mata memandang, |
Sewaktu saya berkunjung ke Pagar Alam ini, Gunung Dempo di kabarkan sedang aktif dan mengeluarkan abu fulkanis, tapi tidak terlalu berbahaya, terbukti dari adanya beberapa pemuda yang melakukan pendakian ke gunung ini sewaktu kami berada di Tugu Rimau, titik awal pendakian Gunung Dempo. Kami memulai penjelajahan menggunakan mobil jam 8 pagi dari Lahat, begitu sampai di kaki Gunung Dempo, permadani hijau terhampar luas sepanjang mata memandang, indah banget. kurang lebih mirip kawasan ciwidey di Bandung. Sumatera selatan merupakan penghasil teh berkualitas yang di ekspor ke luar negeri, Pagar Alam menjadi salah satu sumber teh berkualitas ini.
Karena Gunung Dempo mengeluarkan asap, kami tidak bisa melihat puncak gunung dempo, dan dari tiga curup (air terjun) yang ada di kaki Gunung Dempo, kami hanya bisa mengunjungi salah satu curupnya saja, yaitu curup Mangkok. begitu memasuki kawasan curup mangkok, hawa dingin dari cipratan air terjunnya langsung terasa, air di kolamnya juga bening sekali, serasa ingin menyeburkan diri, tapi masih sadar diri kalau udara dingin sekali.
|
Curup (air Terjun) Mangkok |
Sepanjang jalan menuju Tugu Rimau, jalan berkelok-kelok kami lalui, semakin naik, udara dingin semakin menusuk tulang, saya sampai berkali-kali mengoleskan minyak angin agar tidak kembung, dan tidak berhasil, begitu sampai di atas saya tetap masuk angin. Dari kaki gunung hingga ke Tugu Rimau, titik awal pendakian gunung dempo membutuhkan waktu kurang dari satu jam, jika berkendara harus hati-hati karena jalannya yang sempit dan juga belokannya yang patah-patah. Begitu sampai di atas pemandangannya sungguh luar biasa, saya tak berhenti mengucap syukur di dalam hati atas karuia alam yang Allah ciptakan.
|
Negeri di atas awan (1820 mdpl) |
|
Tugu Rimau |
Bersyukur sekali bisa sampai di tempat ini, karena yang orang Palembang asli pun juga belum tentu bisa menjejakkan kaki di sini. Alhamdulillah...
|
Titik Awal pendakian Gunung Dempo |
|
|
Kakak2 yg mau naik gunung |
#kaki udah gatel banget pengen jalan-jalan
Kesana ikut open trip apa pergi sendiri mbak...saya jadi pengen ni kesana...
ReplyDeletegatal2 telapak kaki..hheheheheh
Jalan sendiri mbak, kebutalan sekalian kondangan, alhamdulillah dpt undangan + tiket PP
ReplyDeleteSeger bgt mbak wenny, tapi abis itu menggigil kedinginan :D
ReplyDeletesaya terakhir ke Padang tahun 2000, pengeeen banget kesana lagi :)
ReplyDelete