Friday, 21 June 2013

Berjalan Ke Barat Di Waktu Pagi Hari

Satu lagi musikalisasi puisi dari bapak Sapardi Djoko Damono yang keren, dan kali ini dibawakan oleh "Teman Sebangku" Dua orang penyanyi Indie asal Bandung, Sarita pada vokal dan Doly pada gitar. Puisi-puisi bapak Sapardi yang biasanya sendu kali ini dibawakan dengan ceria, dan entah kenapa dengernya juga bikin ceria. Keren deh yang jelas..




waktu berjalan ke barat 
di waktu pagi hari 
matahari mengikutiku di belakang
aku dan matahari
tidak bertengkar tentang siapa
diantara kami 
yang berjalan didepan

aku dan matahari 
tidak bertengkar tentang siapa 
di antara kami yang telah 
menciptakan bayang-bayang

aku dan bayang-bayang 
tidak bertengkar tentang siapa
di antara kami yang berjalan di depan






Wednesday, 19 June 2013

Melingkar

Akhir-akhir ini
melingkar terasa tak lagi sama
tak ada lagi ada kerinduan di sana
kosong
terasa tak bermakna
tak bernyawa
terasa hanya seperti rutinitas tanpa arti

Rindu melingkar seperti dulu
ketika salam menjabat erat
ketika senyum terasa menenangkan
ketika berbagi ilmu begitu menyenangkan
ketika berbagi cerita sangat melegakan

mungkin hanya aku yang tak mengerti
tak bisa memahami
Aku rindu melingkar seperti yang dulu

Tuesday, 18 June 2013

Hanya Kata


Sudah lama kita tak seperti ini
duduk berdua di pinggir pantai
menikmati cakrawala senja nan mempesona 
dan debur ombak nan membuai syahdu

apa kamu bahagia? tanyaku memecah kesunyian
kamu menoleh dan tersenyum getir
bahagiaku tak kan utuh tanpamu
tak kan penah utuh

dan akupun hanya bisa terpaku
mengalihkan pandangan pada burung-burung camar
yang menghiasi jingga sore ini
dan berujar dalam hati
maafkan aku yang tak bisa bersamamu

Friday, 14 June 2013

Skripsi Saia

Beberapa bulan terakhir ini, kata-kata itu sangat lekat dengan kehidupan saya. Ya, memang sebuah proses yang harus dilalui untuk mendapatkan gelar. Sebelumnya, ketika kuliah D3 dulu dan untuk lulus saya harus mengerjakan TA atau Tugas Akhir, saya sangat amat fokus mengerjakannya, walaupun dibuat stress yang berkepanjangan dan begadang, bahkan sengaja bangun pagi-pagi buta untuk mengerjakan TA tersebut,  semua berjalan baik dan lancar, walaupun setelah sidang masih ada yang harus di revisi. Alhamdulillah saya puas dengan apa yang telah saya kerjakan. 


Tapi untuk Skripsi ini entah mengapa, saya terlalu amat sangat santai mengerjakannya, sebenarnya dari awal Februari lalu, semester akhir ini telah dimulai, dan skripsi sudah harus dikerjakan. Dimulai dengan Proposal judul terlebih dahulu, sejak Februari, baru akhir Bulan lalu saya Seminar proposal dan Alhamdulillahnya Judul saya diterima, walaupun Proposalnya harus di revisi terlebih dahulu. Terhitung sejak seminar proposal, kurang lebih dua minggu, Proposal dan Skripsi tidak saya sentuh sama sekali. Saya mencoba mengumpulkan semangat yang berserakan dan juga membuang rasa malas yang melekat  jauh-jauh dari diri sendiri, dan itu susah. Proposal dan skripsi baru minggu ini saya mulai kerjakan kembali. Begitu datang ke kampus, ternyata saya sudah di ultimatum dosen pembimbing, dosennya nggak mau bimbingan di waktu liburan, dan liburan itu kurang lebih tinggal 2 minggu lebih lagi. 

Jadilah saya harus super duper ngebut ngerjain Skripsi dari Bab 1 - Bab 5 dan di tambah laporan Magang. Ya Allah, cobaan apa ini??
Baiklah belajar dari kesalahan fatal yang telah saya buat, sekarang bukan waktunya lagi untuk berleha-leha, duduk-duduk manis dan nyantai. Sampai Akhir bulan ini semua harus sudah siap dan mau tidak mau, setiap malam harus ke kampus untuk bimbingan. Hmm, Semoga semua berjalan dengan lancar dan baik-baik saja,, Aamiin...

Caiyo,, 
Hamasah,,
Ganbatte,,
Semangat,,

Dian Pasti Bisa!!

Owh ya semangat saya akhirnya timbul lagi setelah diberi kata-kata sederhana tapi Jleb banget dari seorang Sahabat. "Tinggal pilih aja sih, mau wisuda tahun ini apa tahun depan?". Sederhana tapi membuat saya akhirnya sadar :D

Wednesday, 12 June 2013

Pergilah melihat dunia - Tere Liye

Pergilah, Anakku..
Dengarkan gunung-gunung bergema memanggilmu, Nak..
Atau lautan bergelora mengundangmu

Maka berangkatlah..
Biarkan alas kakimu yang paling jauh hanya pergi sekitaran rumah akhirnya menjejak ribuan mil
Biarkan debu perjalanan menempel di seluruh pakaian
Jangan cemas banyak hal
Jangan berpikir terlalu panjang hingga ragu datang
Lihatlah dunia terbentang..

Dengarkan nyanyian lembah-lembah hijau, Nak..
Atau padang stepa, padang sabana luas, hingga debu padang pasir..
Atau menyentuh lembutnya pucuk salju dingin menyenangkan..

Jangan habiskan hidup hanya antara bangunan, jalan setapak, kendaraan, itu-itu saja..
Jangan habiskan pagi, siang, sore, malam di jendela yang sama, menghela nafas seolah lega..
Jangan habiskan hari dengan hanya bermimpi melihat dunia

Berangkatlah.. hidupmu lebih besar dibanding sempitnya kerangkeng pemikiran dan pemahaman
Dengarkan genderang ramai kota-kota besar, Nak..
Atau desa-desa permai dengan penduduk selalu tersenyum walaupun mereka berbeda warna kulit

Maka biarkan semua petualangan itu datang
Jangan sedih jika malam-malam terasa lebih panjang
Jangan takut kehabisan bekal
Jangan takut tidak pernah kembali
Biarkan semua mengalir
Kau akan bertemu teman-teman baru

Berangkatlah, Nak..
Kau akan tumbuh layaknya seorang petualang
Tidak mengeluh saat hujan turun
Tidak cemas walau semua serba terlambat
Tidak panik meski semua berantakan
Tidak dikendalikan waktu apalagi oleh manusia lain
Kau akan tumbuh semakin kuat

Kau akan mengerti banyak hal..

Karena sungguh Nak..
Bapakmu tidak bisa menceritakan lebih baik bagaimana rasanya sendirian duduk di sebuah angkutan, sesak oleh penumpang dengan warna kulit berbeda, duduk rapat, sempit saling menempel bahu, suara kotek ayam, tumpukan karung sayur, kardus-kardus, ramai suara mengobrol dengan bahasa antah-berantah, lirikan anak-anak yang ingin tahu..
Dan kau harus mendirikan sholat jama’ di atas mobil itu karena dua waktu sholat hampir habis, kendaraan tak kunjung berhenti.

Kau akan tahu persis sensasinya saat kau sendiri mengalaminya
Menjadi tontonan satu bus.
Dan itu akan memberikan pemahaman baru

Kau akan mengerti banyak hal..

Pergilah melihat dunia, Anakku

Monday, 10 June 2013

Mana yang lebih Berkah??

Ini tentang memulai sesuatu awal kehidupan baru bernama Pernikahan. Bukankah sesuatu yang baru itu harus diawali dengan yang baik serta di berkahi? dan bukankah yang kita harapkan dalam melaksanakan walimahan atau pesta adalah doa dan restu dari para tamu yang datang berkunjung dalam acara yang kita selenggarakan? dan bukankah yang diharapkan adalah penilaian yang baik?

Ceritanya begini, sabtu kemaren saya menghadiri dua pernikahan dihari yang sama, dua pernikahan yang menurut saya bermaksud sama tapi dengan cara berbeda. Pertama pernikahan teman kuliah semasa kuliah D3, Walimahan yang diadakan di rumah dengan sederhana. Saya datang dengan abang sepupu yang kebetulan juga pernah bekerja di PT yang sama dengan teman saya tersebut, dan sebelum sampai di tempat acara, kami sempet nyasar terlebih dahulu setengah jam lebih muter-muter untuk cari alamatnya hehehe.. ya begitulah Batam, selalu susah buat cari alamat. 

Karena kami sampai di walimahan temen saya itu sudah setengah enam sore jadi mempelainya waktu itu sudah beranjak untuk mengganti baju dengan pakaian berikutnya. Walimahannya sederhana, seperti waliman yang diadakan dirumah pada umumnya, pelaminannya pun bernuansa merah karena kebetulan teman saya itu berdarah Minang, kursi ditata rapi dan ada panggung kecil yang dijadikan sebagai tempat untuk hiburan / orgen. Tamu yang datang, isi buku tamu, ambil hidangan, dan menikmati hidangan di kursi yang telah disediakan, karena keburu azan magrib jadi waktu itu saya menyambangi kamar pengantin untuk bersalaman dan mengucapkan selamat. 

Pernikahan kedua adalah pernikahan temen abang sepupu saya yang kebetulan juga adalah kakak kelas saya ketika SMA. Walimahnya di adakan di gedung salah satu tempat yang biasa dijadikan gedung walimahan di Kota Batam. Acaranya dari Jam 7 - 10 malam. Jam 7 lewat kami sampai di tempat acara, masih belum banyak tamu undangan yang hadir, mempelainya pun juga belum datang. Setelah mengisi buku tamu dan memasuki gedung, saya agak sedikit heran, kenapa didalam gedung hanya terlihat sedikit kursi, hanya ada 4 meja tamu dan beberapa kursi untuk undangan VIP dan juga beberapa kursi yang dijejerkan dikiri kanan ruangan. Pelaminan juga bernuansa merah, dan saya menduga bahwa kakak kelas saya tersebut mungkin berdarah Minang juga. 

Setengah delapan lewat para tamu sudah banyak yang datang dan mempelaipun akan memasuki ruangan . Dimulai dengan pembukaan oleh MC, penyambutan mempelai dengan "tari Galombang" tarian khas Minang, dan benar dugaan saya, kedua mempelai pun juga menggunakan Suntiang, pakaian pernikahan Minang, acara selanjutnya penampilan tari piring oleh pengisi acara, dan semua tamu diminta bersalaman dengan mempelai terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mencicipi hidangan. 

Dan keheranan saya di awal tadi terjawab, walimahan ini memang sengaja tidak menyediakan kursi yang banyak karena memang konsepnya begitu, standing party klo orang-orang luar bilang mah, dan ini sungguh sangat amat mengganjal bagi saya, entah dengan tamu-tamu yang lain. Selain ini pertama kali buat saya mengahadiri walimahan seperti ini dan juga saya merasa sangat tidak sopan. Para tamu yang datang, dibuat sengaja untuk makan sambil berdiri, bukankan itu sangat tidak sopan dan tidak sesuai dengan adat ketimuran kita. Dan bukakkan Rasulullah mengajarkan kita untuk tidak makan dan minum sambil berdiri?

Dari Abu Hurairah r.a :Bahwa Nabi s.a.w bersabda,”Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa’id bin Arubah dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang seseorang minum dalam keadaan berdiri. Kemudian ditanyakan kepada beliau, “Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Terlebih lagi dalam makan.” Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih.(H.R Tirmidzi)

Hasil Penelitian Medis :

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang- ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan.

Sumber: http://syiar-muslim.mywapblog.com

Sudah jelas dari hadist di atas bahwa Rasulullah melarang kita minum bahkan makan berdiri, dan dalam walimahan itu berpuluh-puluh orang diharuskan makan dan minum dengan berdiri karena penyelenggara yang sengaja membuat konsep seperti itu, entah apapun alasan dibalik semua itu. Hmm, sungguh ini membuat saya sangat tidak nyaman dan selama disana saya hanya minum dan mencicipi kue kecil dan sama sekali tidak berniat untuk makan makanan berat. Karena saya juga ada acara lain setelah itu, maka saya dan sepupu segera saja meninggalkan acara itu dan berpamitan dengan teman-teman yang lain. 

Jadi menurut anda dari dua walimahan di atas mana yang lebih diberkahi?

Monday, 3 June 2013

Ngegembel di 2 Negara 5 Destinasi Part 4

Cerita sebelumnya ada Part 1, Part 2 dan Part 3 dan ini part terakhir dari cerita nggembel saya di MY & SG

MALAKA -  SINGAPORE


Dari Penang ke Malaka menggunakan Bus yang berangkat jam 23.40 malam, dan sampai di Malaka pagi jam 05.45. Dan seperti biasa yang kami cari pertama kali adalah tandas (toilet) lagi-lagi untuk menyegarkan diri alias mandi. Dan ternyata inilah mandi yang tak kan pernah terlupakan. 


Setelah itu kami mencari loket penjualan tiket yang akan membawa kami ke Johor siang harinya, paginya kami berencana keliling Malaka terlebih dahulu, dan ternyata tiket untuk siang hari sudah ludes tak bersisa, yang ada dan satu-satunya hanya untuk berangkat jam 8.30 pagi. Kami bingung dan tak tau harus bagaimana, selain menggunakan bus ke Johor pilihan lain adalah bus langsung ke Singapore dan itu pastinya mahal banget dan belinya pakai Dolar, dan terpaksa lagi dan lagi untuk yang kesekian kalinya, Jalan-jalan di Malaka harus kami relakan :(

Kampanye Jauhi Zina yang ada di Malaka Sentral, Keren!!

Ya jadilah kami berempat Jilbaber backpacker kece jauh-jauh ke Malaka hanya untuk numpang mandi di tandas Malaka Sentral doank hiks. hiks..
Dan sampai di singapore saya  masih tak rela dengan itu semua, tapi apalah daya, saya dan teman-teman hanya bisa berencana, semuanya tetap Allah SWT yang menentukan, walau sehebat apapun rencana kita, hmm mencoba mengikhlaskan dan mencari hikmah di balik itu semua.

Jadi kami hanya bisa mandi, Sholat dan numpang Sarapan Di Malaka, dan sepanjang perjalanan 2 jam lebih dari Malaka ke Johor Baru saya habiskan dengan tidur, karena memang tak ada pemandangan yang bisa di nikmati, karena sepanjang jalan hanya ada perkebunan kelapa sawit.

Sesampainya di terminal Larkin Johor Bahru kami, segera berganti bus dengan bus SBS menuju Kranji, Singapore, sebelumnya beli makan siang dulu buat di makan di Singapore ntar, biar lebih murah,, tetep ya klo ngembel, azaz Murah meriah itu perlu banget di perhatikan hihi..

Setelah melewati imigrasi Malaysia dan Singapore dengan mulus, sampailah kami di Kranji Station, selanjutnya tujuan kami adalah Harbour front. Dengan tiket MRT $2.40 sampailah kami di Harbour Front, tujuan kami tak lain dan tak bukan adalah Sentosa Island, iya, karena nggak bisa keliling Malaka, jadi kami mengganti perjalanan dengan menikmati Sentosa Island, menghemat juga si, karena ini alternatif termurah dari pada keliling Singapore, Murahnya tetep ya :D





Setelah ngantri yang lumayan panjang untuk beli tiket Sentosa Island seharga $4, kami sempatkan dulu untuk makan bekal yang kami beli di larkin sebelumnya. Selanjutnya menikmati Fasilitas yang ada di Sentosa Island. Owh ya karena sempet hujan waktu disana, kami berteduh dan numpang Ngecah HP dan kamera disana, dan ini beneran kayak gembel,, tapi sebodo amat mah hihi..





Setelah puas keliling Sentosa Island, kami lanjutkan dengan makan di Bouqet, makan Kimchi ramen yang mantep banget. owh ya FYI jika ingin sholat di Sentosa Island, Surat atau Musholanya ada di bastment  Beach Island Station Beach Island. sebelah kanan dari eskalator turun. 

Mbak Mon Picture

Mbak Mon Picture

Mbak Mon Picture

Jam 20.20 kami meninggalkan Singapore dari Harbour Front dengan rasa capek yang bertubi-tubi karena 3 hari nggak ketemu kasur empuk, tapi senang membuncah dalam hati karena bisa melakukan perjalanan yang luar biasa ini. Dan ngegembel itu bikin nagih, next kemana ya? 


Perjalanan pulang dari Batam Singapore kami sengaja duduk dibangku luar kapal ferry, supaya bisa menikmati kerlap kerlip lampu Singapore malam hari, dan mendekati Batam, saya dimanjakan dengan pemandangan Bulan yang malam itu Cantik Banget, sungguh penutup perjalanan yang Subhanallah banget. Alhamdulillah.

Alhamadulillah ya Allah untuk perjalanan yang luar biasa ini, semoga dilain kesempatan bisa menjejakkan kaki di bumi Mu yang Luar Biasa lainnya. Aamiin..

Owh ya, Indahnya Negeri Orang karena karya tangan manusia, tapi Indahnya Indonesia karena karyanya Allah SWT..

Indonesia tetep juara ^^

Pengeluaran :
Tiket Bus Malaka - Larkin   = RM 19
Sarapan, Canai                    = RM 1.20
Larkin - Kranji                    = RM 1.90
Nasi lemak                          = RM 3
Mineral                               = RM 1.70
Kranji - Harbour Front       = $ 2.40
Sentosa Island                    = $ 4
Ramen + Fruit Blanded      = $ 6
Tax ke Batam                    = $ 6

Total :
RM 26.80 x Rp 3.250 = Rp. 87.100
$ 18.40 x Rp 7.890 = Rp. 145.176
Rp. 232.276

Membuat Kimchi rumahan

Sebagai salah satu penggemar Kimchi makanan Korea, yang dulu sampai bela-belain beli di salah satu restoran korea di bandung dan dipaketin ...