Sebagai pecinta kuliner dan suka banget penasaran sama makanan baru, saya sering sekali tergoda iman untuk mencoba berbagai makanan. Enak nggak enak itu resiko dari mencoba makanan, kalau enak Alhamdulillah kalau nggak enak ya nggak akan balik lagi ke tempat atau restoran yang sama. Sering kali ketika ingin mencoba suatu makanan di tempat makan atau restoran tertentu, biasanya sih yang saya lakukan mencari tau dulu apakah disana makanannya halal atau tidak.
Pernah saya mengalami, ketika lagi buka Instagram eh ketemu akun restoran yang makannya kelihatan unik dan lucu, kayaknya juga enak dan ternyata makanan ala-ala Korea gitu, jadi makin penasaranlah pengen nyoba, di salah satu postingannya saya komen, "mbak, makanannya halal nggak ya?" Selang beberapa waktu si mbaknya (admin IG restoran tersebut) balas " Halal mbak, No Pork No Lard, tapi saosnya kita ada mirin". Loh bukannya mirin itu mengandung alkohol ya, langsunglah saya search di google tentang mirin eh ternyata haram. Tak beberapa lama, komentar si embak menghilang dari postingan tersebut, yang membuat saya miris, ternyata di akun IG tersebut banyak sekali foto pelanggan yang memakai jilbab. Di lain kesempatan saya melihat postingan seorang teman seorang muslim, tapi memposting minuman soju (alkohol ala Korea gitu) dan penasaran sekali ingin mencoba minuman tersebut. Seringkali juga saya penasaran jika melewati resto Jepang atau Korea dan tergoda untuk mencoba, tapi tiap kali tanya suami, selalu di tanya "Ada logo Halalnya nggak?, klo nggak ada, makan yang lain aja".
Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk memakan makanan yang halal dan menjauhi makan yang haram. Sebagaimana yang kita ketahui makan sangat berpengaruh penting bagi seseorang, makanan yang halal, bersih, dan toyyib akan membentuk jiwa yang suci dan juga jasmani yang sehat, sebaliknya makan yang haram akan membentuk jiwa yang kotor dan hewani.
Allah berfirman.
وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkanNya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya” [Al-An’am : 119]
Perincian penjelasan tentang makanan haram, dapat kita temukan dalam surat Al-Maidah ayat 3 sebagai berikut ;
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya” [Al-Maidah : 3]
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mu’minun: 51). Sa’id bin Jubair dan Adh Dhohak mengatakan bahwa yang dimaksud makanan yang thoyyib adalah makanan yang halal (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10: 126).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala pada ayat ini memerintahkan para rasul ‘alaihimush sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal sholeh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah pembangkit amal shaleh. Oleh karena itu, para Nabi benar-benar memperhatikan bagaimana memperoleh yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan, amalan, teladan dan nasehat. Semoga Allah memberi pada mereka balasan karena telah member contoh yang baik pada para hamba.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 126).
Dari firman Allah Subhanawata'ala tersebut kita bisa menarik kesimpulan pentingnya makanan yang halal, baik dan toyyib yang harus kita makan. Bahkan salah satu penyebab tertolaknya doa yang kita panjatkan adalah karena mengkonsumsi makanan yang Haram, naudzubillahmindzalik, semoga kita dan keluarga kita terhindar dari makanan yang haram.
Sip mbak
ReplyDelete