Wednesday, 29 May 2013

Ngegembel di 2 Negara 5 Destinasi Part 3

Cerita sebelumnya disini dan disini :)

PENANG - MALAKA

Penang dari atas Ferry penyeberangan
Dari KL ke Butterworth kereta sampai jam 6.30 pagi, dan karena AC kereta yang semalaman dingin banget, buat perut saya terasa nggak karuan, saya masuk angin dan itu nggak enak banget. Stasiun kereta di Butterworthnya kecil banget, dan ternyata itu stasiun sementara, mungkin bakalan di bangun yang baru kali ya. Setelah nyari tandas buat bebersih dan sholat subuh kami berjalan ke jembatan penyeberangan untuk  langsung menyeberang dengan kapal penyeberangan ke Penang. Sesampainya di penang langsung nyari bus Hop On Free Central Area Transit (CAT) , bus ini gratis untuk mengelilingi beberapa tempat destinasi wisata di Penang. iya gratissss, jadi bisa hemat budget kalau disini mah hihi..

Hop On Free CAT
Tempat yang kami tuju pertama kali adalah Komtar, salah satu Terminal bus dan Mall di Penang, tujuannya untuk mencari tiket bus ke Malaka malam harinya. Alhamdulillah dapat tiket yang jam 10.30 malam, dan yang buat alhamdulillahnya lagi, kami bisa nitipin ransel di loket penjualan tiketnya, jadi nggak harus manggul  berat-berat keliling Penang.



Dari sini kami nyari Rapid Penang menuju Kek Lok Si Temple , Rapid penang ini mengantarkan kita ke tempat-tempat khusus yang jadi destinasi wisata yang berada agak jauh dari George Town, dan ini berbayar sekali naik RM 2, sesampai di sana yang kami cari pertama kali adalah tandas, lagi-lagi buat numpang mandi, maklum gembel hehehe... dan ini pengalaman mandi terunik yang pernah saya alami, ke temple untuk numpang mandi (tidak untuk di tiru). Setelah itu kami keliling koplek Temple Kek Lok si, dan disini tangganya banyak banget, kaki saya yang kemarennya sudah dibawa untuk naik ratusan tangga di Batu Caves rasanya sudah tak sanggup lagi mendaki, tapi karena terpesona dengan keindahan tempat ini, si kaki akhirnya saya paksakan untuk melangkah.

Pemandangan Kek Lok Si Temple

@ Taman Bunga :)

Penang di lihat dari ketinggian

Kebetulan sekali pagi itu di Penang cerah sekali sehingga keindahan yang ada berpadu dengan birunya langit jadi perpaduan yang cantik. Sebenarnya saya masih ingin berlama-lama di sini, tapi karena masih banyak tempat yang akan kami kunjungi lainnya, segera saja kami meninggalkan tempat ini. Tujuan kami selanjutnya adalah George Town, sebuah kawasan di penang yang merupakan salah satu warisan dunia dan bangunan-bangunan yang ada disini tidak boleh dirumah bentuknya. Disini saya seperti berada di Eropa, karena gedung-gedungnya yang bergaya eropa banget dan masih asli.





Destinasi yang bisa di kunjungi di sini ada Mesjid kapitan keling, Penang Museum, Komtar, Tanjong City marina, Islamic Museum, Clan Jetties, Hainan temple, Mesjid melayu Lebuh Acheh, Little India, Gereja ST. George's Penang, Art Gallery, Town Hall, Street art, dan masih banyak lagi. Dan untuk di luar kawasan George Town tempat yang bisa di kunjung ada Snake Temple, Toy Museum, Penang Butterfly Farm, Penang Botanic Garden, Batu Feringgi Penang National Park, Penang Hill dan masih banyak yang lainnya lagi. Saya rasa kota ini, kota kecil yang banyak sekali menawarkan destinasi wisata, tapi sayang kami tidak bisa mengunjungi semuanya. Mungkin suatu saat nanti saya akan kembali menjejakkan kaki di tempat yang telah membuat saya jatuh cinta ini hehe.. Aamiin...


Mbak Mon Picture
Selama disini kami mengunjungi Komtar, Mesjid Kapitan Keling disini kami sempat istirahat dan sholat dzuhur, selanjutnya Mesjid Melayu lebuh Acheh, Street Art (ada lukisan 3D disini), Gereja ST. George's Penang, keliling naik Hop On free yang melewati semua destinasi di George Town meski tak turun dari bus dan sorenya kami ke Penang Esplanade (Padang Kota Lama) ini bukan di Padang lo ya, cuma namanya aja yang sama. Selanjutnya kami ke Komtar lagi buat cari tempat ngecas, iya kameranya Mbak Mon udah sekarat dan HP saya sudah mati dari semalam, jadi kami cari-cari tempat yang bisa numpang ngecas, ketemulah di Surau di Komtar dan kami sekalian Sholat ashar di sana.

@Street Art

Mbak Mon Picture
Ada satu lagi yang unik dari kota ini, yaitu kendaraan Motornya atau motorsikal orang Malaysia menyebutnya, entah kenapa motor di sini kebanyakan adalah motor-motor lama yang kalau di Indonesia di pakainya jaman 80an - 90an saya rasa. Lucu dan unik, saya kalau liat motor ini berasa di jaman 80an hihihi..


Sebelum Magrib kami berencana akan makan malam di Nasi Kandar yang buka 24 jam (lupa nama tempatnya) dan buat kesana kami berencana naik Hop On Free lagi, tapi ditunggu-tunggu setengah jam lebih, busnya nggak datang-datang, jadilah kami jalan kaki dan nyasar, dan nggak ketemu juga, karena waktu sudah magrib kami memutuskan utuk sholat di Mesjid terdekat yaitu Mesjid Jamek Simpang Enam, di mesjid ini, karpetnya empuk banget, karpet mesjid ter empuk yang pernah saya tapaki, dan rasanya pengen banget bisa tiduran buat menghilangkan lelah di mesjid ini hihi..

Nasi kandar, Tomato Rice + Ayam bakar

Lanjut jalan lagi buat nyari tempat makan itu dan nggak ketemu juga, jadinya kami memutuskan makan di Nasi Kandar Pelita yang buka 24 jam juga, dan katanya si tempat makan ini terkenal. Disini entah kenapa saya tak berselera buat makan nasi kandar, jadi saya milih pesen Canai, dan ternyata porsi Canainya cuma seemprit, cuma bisa untuk mengganjal perut 1 jaman. Balik dari Pelita kami mampir lagi ke Mesjid Jamek Simpang Enam buat Sholat Isya. Owh ya waktu Sholat di Malaysia dan Singapore sama kayak di Indonesia walaupun ada perbedaan waktu 1 jam. jadi kalau Isya di Indonesia jam setengah delapan, berarti Isya di Malaysia jam setengah 9.
Narsis di Mesjid Jamek Simpang Enam
Sebelum naik bus ke Malaka saya sempat membeli Mineral dan makanan cepat saji untuk mengganjal perut jika laper di bus nanti dan setelah itu saya menyesal :(
Saya tidak terlalu suka junk food dan entah kenapa malam itu saya mau saja di ajak buat beli makanan itu, dan ternyata temen-temen yang lain nggak jadi beli. Dan harga nya lumayan mahal menurutt saya dan saya nggak suka sama sekali rasanya, dan saya berjanji seumur-umur saya nggak akan makan makanan itu lagi :(

Jam 23.40 bus kami akhirnya berangkat ke Malaka dan kemungkinan sampai di malaka Sentral besok pagi jam 6.

Pengeluaran :

Rapid Penang  2x  = RM 4
Makan siang
Nasi kandar Ayam bakar + teh o ais (teh obenk klo di Batam) + 1 botol Mineral = RM 8.80
Es kelapa Muda   = RM 2.50
Canai dan Teh O ais = RM 2.20
Mineral  = RM 1
M*D = RM 13.90
Bus ke Malaka = RM 45
Total : RM 77.40 x Rp. 3.250 = Rp251.550

Ngegembel di 2 Negara 5 Destinasi Part 2

cerita sebelumnya disini

KUALA LUMPUR - PENANG



Pagi di TBS
Bus yang membawa kami dari Larkin sentral ke Johor Baru sampai di TBS (Terminal Bersepadu Selatan) jam 5.45 pagi waktu Malaysia, dan ini baru masuk waktu subuhnya Malaysia, terminal bus ini besar dan saya rasa ini terminal terbesar yang pernah saya lihat hehe. Begitu naik ke lantai 2, langsung cari Toilet (Tandas bahasa Malaysianya) buat numpang mandi (hehehe..), setelah itu langsung nyari surau untuk sholat. Setelah selesai sholat kita nyari loket yang jual tiket untuk ke Genting, ternyata nggak ada, jadi harus ke KL Sentral terlebih dahulu, ke KL Sentral kami naik LRT, lumayan lama juga nunggu sekitar jam 7.30 baru berangkat.


Nungguin LRT (mbak Mon Picture)

Di Kl sentral kami langsung menuju penjual tiket kereta api untuk ke penang terleih dahulu, takut kehabisan soalnya, eh ternyata bener, begitu smpai di loketnya (lantai 2 di sebelah kanan) kata petugasnya sudah habis, turun ke lantai 1, dan kami lupa bilang kalau yang kami cari itu tiket paling akhir jam 11 malam, naik ke atas lagi dan ternyata ada, tinggal 4 kursi lagi dan itu pun yang first class, harganya RM 67. karena memang tak ada pilihan lain (lagi) terpaksa kami ambil itu tiket dan merasa was-was juga karena takut duit yang kami bawa nggak cukup sampai pulang ke Batam nanti. Jadi temen berinisiatif untuk menukarkan Dolar yang kita punya untuk di tukarkan ke ringgit, di negeri orang pintar-pintarlah menyiasati pengeluaran (sok bijaknya saya hihi..)



(mbak Mon Picture)

Setelah beli tiket ke Butterworth Penang, langsung nyari loket yang jual tiket bus ke Genting, ada di lantai dasar. Dan ternyata, ke Genting tinggal yang jam 11.30, dan terpaksalah (lagi -_-) jalan ke gentingnya dibatalkan karena kalu tetap ke genting waktu buat explore yang lain nggak bakalan cukup. Berikutnya kami nyari tiket ke Batu Caves, tiketnya RM 1 bentuknya kayak koin plastik, cocok buat kerokan kayaknya hehe..


Koin bt kerokan hehe..
Jam 09.00 sampai jam setengah 12 explore Batu Caves. akhirnya saya bisa menjejeakkan kaki juga di sini, biasanya cuma bisa liat foto-fotonya para Blogger doank, Say Alhamdulillah :)
owh ya saya juga berhasil naik ke atas dengan menaiki 273 anak tangga yang tinggi itu bikin ngos-ngosan parah dan keringat bercucuran, terhitung saya berhenti untuk istiraha 4-5 kali. Hoss,, hoss, nyampe di atas napas tinggal satu-satu, salut deh buat mereka-mereka yang sudah berumur tapi masih sanggup untuk naik. owh ya ada cerita menarik yang akan saya post di postingan selanjutnya tentang perjalanan ke Batu Caves ini.

Begitu sampai di atas, masih ada tangga turun untuk masuk ke dalam gua dan beberapa anak tangga untuk naik ke tempat paling atas dari gua ini, karena penasaran dan mumpung ada di sini, saya pun tetap melanjutkan menaiki tangga walaupun sebenarnya kaki udah menjerit-jerit nggak sanggup lagi. Di sini ada beberapa kuil yang di jadikan tempat untuk sembahyang oleh pemeluk hindu, mereka dari awal menaiki tangga bawah sampai atas tidak menggunakan alas sepatu, mungkin bagian dari ibadahnya kali ya. Di sini juga yang datang untuk ibadah dari anak kecil yang masih bayi sampai kakek-kakek dan nenek-nenek, dan pada pakai Sari semua, saya berasa di negeri India :)

Sesampainya di bawah kaki gemeteran di bawa jalan, hahaha,, jadi meluruskan kaki dulu di dekat kuil yang ada di bawah sambil merhatiin burung merpati yang lagi di kasih makan sama pengunjung.

Selanjutnya kami ke pasar Seni yang tujuannya untuk cari makan di salah satu tempat makan yang terkenal di deket sana, namaya Restoran Yusoof & Zakhir, menunya bermacam-macan dan waktu itu saya pilih Nasi Briyani dan Ayam Madu dan minumnya Ice tea. Selesai makan kami lanjut jalan-jalan di pasar seni, dan harap maklum kalau cewek masuk pasar dan liat barang-barang murah jadi bawaannya pengen belanja, kalau udah gini mah, gagal jadi bacpacker hihihi...
Pasar Seni, KL


Nasi Briyani dan Ayam Madu

Sebenernya dari pasar seni ini kami mau lanjut ke Mesjid Jamek untuk Sholat Dzuhur, tapi sayang mesjid nya under renovation jadi cuma bisa foto dari jauh aja, kami memutuskan balik ke KL sentral buat Sholat dan mandi hehe,, iya di KL Sentral bisa mandi sepuasnya tapi bayar, sekali mandi RM 5.


Mandi, Sholat Dzuhur, leyeh-leyeh bentar ngilangin capek di suraunya nyambi nunggu masuk waktu asar, habis itu langsung cuss ke KLCC buat makan dan menikmati sore di Twin Tower. kami nunggu di Twin tower dari masih terang sampai gelap dan lampu di Twin towernya hidup semua hehe,, dan memang lebih cantik kalau malam. Sholat magrib sampai sholat Isya di Surau Suria KLCC, balik ke KL Sentral lagi buat nunggu kereta api ke Butterworth (Penang) jam 11 malam. 




(mbak Mon Picture)


(mbak Mon Picture)

Pas jam sebelas malam kereta menuju Butterworth berangkat dan first classnya kereta api itu tempatnya lumayan lega kursinya 2 : 1, dapet sebotol mineral dan sepotong kue, dan dingiiiinnnn banget, jadi kalau mau naik kereta apinya jangan lupa bawa jaket, saya saja yang sudah pakai jaket tetap kedinginan dan paginya masuk angin
:(

Pengeluaran :

TBS - KL Sentral     = RM 1
KL Sentral - Batu Caves = RM 1
Air Mineral = RM 1
Batu Caves - Pasar seni  = RM 2
makan di Yusoof = RM 8.80
Mesjid Jamek - KL Sentral = RM 1.50
Mandi = RM 5
Air minum mineral = RM 1.70
KL Sentral - KLCC = RM 1.70
Makan di Suria KLCC = RM 8.80
KLCC - KL Sentral = RM 1.60
KL Sentral - Butterworth   = RM 67

Total
RM 101.10 x Rp. Rp. 3.250 = Rp. 328.575

Tuesday, 28 May 2013

Ngegembel di 2 Negara 5 Destinasi Part 1

Perjalanan saya kali ini sebagai newbie Bacpacker di mulai dari tanggal 23 May 2013 sore jam 16.00 WIB sampai dengan tanggal 26 May 2013 jam 21.00 WIB. Saya bersama 3 teman lain (Mbak Mon, Mbak Novi dan Kak Yuni) yang notabene juga adalah perempuan-perempuan berjilbab, jadilah perjalanan kali ini menjadi perjalanan "Jilbaber Backpacker kece" hehe..

Perjalanan kali ini asli ngegembel beneran, perjalanan 3 hari 3 malam ini tanpa nginap di hotel atau hostel manapun, kami berencana nginap di perjalanan, 2 malam di bus dan 1 malam di kereta. ngalah-ngalahin bacpacker beneran mah ini, walau apapun itu yang penting menghemat budget, maklum kan ngegembel. hihihi...

BATAM - SINGAPORE - JOHOR


Jam 4 kamis sore sepulang kerja kami langsung cuss ke Terminal Ferry Batam Center dengan naik angkot. Owh ya tiket Batam-SG PP udah kami beli sebelumnya di Mega Mall (tiket promo). Karena nungguin temen (kak Yuni) terlebih dahulu jadi kami ngambil Ferry yang berangkat jam 17.40 WIB. Sampai di Harbour front jam 19.40 waktu Singapore (lebih satu jam dari Indonesia). Dari sini kami langsung buru-buru nyari tiket untuk ke Bugis Station, Alhamdulillah nya ga' pake nyasar kayak sebelumnya. Tiket udah di dapat langsung gerak ke MRT nya. 

Antrian di Queen Street
Sesampainya di Bugis Station kami agak sedikit kebingungan nyari Queen Street buat naik bus ke JB Sentral dan setelah ketemu liat disana banyak banget orang yang lagi nunggu di terminalnya, langsung nyamperin petugas yang jualan tiket eh ternyata di suruh "beratu" alias ngantri, dan ternyata orang-orang yang ada di terminal itu lagi ngantri dan panjang banget. Huffttt... malam jam 21.00 waktu singapore berasa panas banget, keringat bercucuran udah kayak mandi karena panas dan lamanya ngantri. Saya pun ngantri sambil mikir, orang-orang di singapore ini jam segini baru pulang dari aktivitasnya, gilaaa, parah,, kalau saya mah nggak sanggup tiap hari kayak gitu, bisa mati berdiri hehehe...

Alhamdulillah jam 21.00 lewat kami dapat tiketnya bus Singapore Johor Ekspress. sesampainya di Woodland (imigrasinya Singapore) ternyata macet panjang, dan kami pun turun di jalan dan buru-buru jalan ke imigrasinya, malam-malam gitu rame banget udah kayak di pasar aja ckckckck. 

Setelah di cap imigrasi Singapore kami nyari bus menuju ke imigrasi Malaysia, boleh naik sembarang bus asal  provider busnya sama dan tiket nya jangan di buang (jaga-jaga kalau di periksa). Setelah sampai si imigrasi Malaysia dan antrian nya lebih panjang lagi, ngantrilah kami dengan sabar disana. Setelah keluar dari Imigrasi Malaysia langsung saja kami ke JB Sentral yang ada di seberang imigrasinya buat nyari tiket kereta ke Kl Sentral dan ternyata tiketnya sudah habis, kyaaaaaa...... capek habis buru-buru jalan, keringetan tengah malam dan tak dapat tiket itu rasanya sesuatu banget, ini namanya cobaan newbie backpacker :(

Terpaksalah kami cari alternatif lain yaitu naik bus dari Larkin ke TBS, balik lagi ke imigrasi Malaysia buat nyari bus yang akan membawa kami ke larkin terminal. Setelah nyasar, tanya petugas yang ada di sana dan nunggu setengah jam lebih dengan tas yang berat akhirnya si bus yang di tunggu datang juga. Waktu itu menunjukkan jam 22.25 waktu Singapore, capeekkkk, Lapeeerrr, dan belum sholat, sungguh perjalanan beberapa jam yang luar biasa.

First Night @bus (Mbak Mon Picture)
Sesampainya di Larkin Sentral jam 23.45 langsung nyari tiket ke TBS dan harganya jadi 2 kali lipat (harga normal RM 35). karena nggak ada pilihan lain terpaksa kami beli juga itu tiket sama om-om India, kan nggak mungkin banget nginap di terminal. Bus berangkatnya jam 1.30 jadi kami punya waktu untuk sholat dan makan.

Waktu sebelum sholat kami berempat sempet ngeributin jam berapa sekarang, karena ada yang bilang jam 12 lewat ada yang bilang jam 1 lewat, bingung karena perbedaan waktu, jam di tangan dan jam di HP nggak singkron, bisa gitu ya ribut cuma karena jam doank hihihi...

Perempuan, berjilbab, tengah malam di negeri orang masih duduk manis di terminal, sungguh pengalaman luar biasa, kalau di Indonesia mana berani kayak gini. Setelah makan dan menunggu dengan terkantuk-kantuk di terminal Larkin akhirnya Jam 01.40 pagi bus Qistna Ekspress berangkat menuju TBS.


Pengeluaran :
Muka Kuning - Batam center  = Rp 3.000
Batam - Singapore                 = SGD 17
Pajak                                    = SGD   7
Harbour Front - Bugis Station  = SGD 1.70
Queen Street - Larkin             = SGD 2.40
Larkin - TBS (Terminal Bersepadu Selatan) = RM 65
Makan (Nasi Goreng Pattaya)                      = RM 7.5

Total :
Rp 3.000
SGD 28.10 x Rp. 7.890 = Rp. 221.709
RM 72.50 x Rp. 3.250   = Rp 235.625
Rp. 460.334


Saturday, 18 May 2013

Rapid Fire Question


Dapet PR dari mbakyu yg cantik Hanna HM Zwan, Rapid Fire Question? apa pulak itu? setelah nanya sama yang ngasih pr baru akhirnya ngerti. baiklah ini jawabannya ya ^^

10 pertanyaan wajib :

1.    Nambah atau ngurangin timbunan buku?
       Nambah Donk, biar bisa bikin perpus mini di rumah :)

2.    Pinjam atau beli buku?
       Keseringan minjem si hehe..

3.    Baca buku atau nonton film?
       Atau hehe,, suka dua2nya

4.    Beli buku online atau offline?
       Offline, tapi sekali-kali online

5.    Buku bajakan atau ori?
       Jelas Ori dunk

6.    Gratisan atau diskonan?
       Gratisan :D #mukagratisan

7.    Beli pre-order atau menanti dengan sabar?
       Pre order

8.    Buku asing (terjemahan) atau lokal?
       Lokal

9.    Pembatas buku penting atau biasa saja?
       Penting banget

10. Bookmarks atau bungkus chiki?
      kok bungkus Chiki sih?? hihi

Pertanyaan dari mbak Hanna

1.    Suka mana, nulis puisi, FF (flash fiction), atau cerpen?
       Cerpen, karna sementara bisanya baru itu hehe,, belajar-belajar

2.    Tempat mencari ide buat nulis yang paling cemerlang dimana?
       dimana aja, klo tiba2 muncul ya tinggal tulis

3.    Cokelat apa ice cream?
       Coklat

4.    Hal apa yang paling gila yang pernah kamu lakukan sama teman waktu kuliah?
    Ga ada, jaman kuliah kalem banget, palingan sering ikutan demo hehe.. jaman menggila itu waktu SMA :D

5.    Gimana perasaanmu kalau mendadak disuruh baca puisi Sapardi Djoko Damono di depan ribuan penonton anak-anak playgroup?
    Hah? emank anak-anak playgroup ngerti sama puisinya pak Sapardi mbak? hahaha...

Done ya PR nya :)


Thursday, 16 May 2013

Museum Adityawarman, Padang - Sumatra Barat

Beberapa minggu terakhir ini Batam selalu di guyur hujan hampir setiap hari, tak terkecuali pagi ini, ketika saya terbangun jam 4 pagi hujan mengguyur deras di luar rumah, dan hujannya awet banget sampai saya berangkat kerja. Begitu saya sampai di tempat kerja, hujan pun masih tetap mengguyur meski tak begitu lebat. Entah kenapa ketika hujan begini, ingatan saya tetiba teringat waktu berkunjung ke Museum Adityawarman Sumatra Barat beberapa bulan lalu. Maka jadilah ulasan tentang Museum Adityawarman berikut ini hehe...

Museum Adityawarman tampak Depan
Museum Adityawarman adalah salah satu museum yang berada di Kota Padang, lokasi museum terletak di Jalan Diponegoro no: 10,  tak begitu jauh dari Taman Budaya Kota Padang. Begitu memasuki gerbang kita akan langsung di suguhi dengan hijau dan asrinya taman Museum. Dan saya langsung jatuh cinta dengan tempat ini, dan berkata dalam hati "kapan ya Batam punya tempat asri gini? hehehe".

Taman Museum ketika hujan
Saya suka banget dengan foto hujan yg 1 ini, Adem :)
Sebelum sampai di gedung utama museum hujan datang mengguyur, segera saja saya bergegas memasuki gedung museum yang berbentuk Rumah Gadang itu. Sembari menunggu hujan, saya berkeliling museum, disini banyak sekali koleksi museum terutama yang mengenalkan pengunjung tentang kebudayaan Ranah Minang. 

Suasana Setelah hujan 
Disini juga terdapat penjelasan tentang sistem kekerabatan Matrilineal, yaitu sistem kekerabatan keluarga menurut garis keturunan ibu. Itulah yang membedakan Suku Minang dengan suku-suku lain yang ada di nusantara, hanya di Ranah Minang yang menggunakan sistem kekeraban Matrilineal ini. 

Disini juga terdapat berbagai koleksi buku yang menceritakan budaya Minang. Berbagai macam pakaian adat yang digunakan di Ranah Minang dan juga berbagai macam perhiasan yang di gunakan oleh kaum perempuannya. Ada juga replika makanan yang dibawa ketika "Barelek Gadang" (Pesta), koleksi alat-alat dapur, alat-alat perang, kendaraan, serta peralatan berburu jaman dulu, ada juga replika berbagai macam bentuk Rumah Gadang di Setiap Kabupaten di Ranah Minang. Owh ya di taman belakang Museum juga terdapat patung dan batu arca jaman dulu. 

Peralatan dapur jaman dulu
Replika kendaraan jaman dulu

Al-Qur'an lama

Motif ukiran Minang
Beragam motif ukiran

Replika Rumah Gadang

Replika Rumah Gadang
Taman Belakang Museum

Taman Belakang Museum

Taman Belakang Museum
Salah satu tempat yang saya sarankan jika berkunjung ke kota Padang adalah Museum ini, Insya Allah banyak ilmu hehe.. terutama tentang kebudayaan Minang. 

Taman Budaya di seberang kanan Museum

Membuat Kimchi rumahan

Sebagai salah satu penggemar Kimchi makanan Korea, yang dulu sampai bela-belain beli di salah satu restoran korea di bandung dan dipaketin ...