Dari KL ke Butterworth kereta sampai jam 6.30 pagi, dan karena AC kereta yang semalaman dingin banget, buat perut saya terasa nggak karuan, saya masuk angin dan itu nggak enak banget. Stasiun kereta di Butterworthnya kecil banget, dan ternyata itu stasiun sementara, mungkin bakalan di bangun yang baru kali ya. Setelah nyari tandas buat bebersih dan sholat subuh kami berjalan ke jembatan penyeberangan untuk langsung menyeberang dengan kapal penyeberangan ke Penang. Sesampainya di penang langsung nyari bus Hop On Free Central Area Transit (CAT) , bus ini gratis untuk mengelilingi beberapa tempat destinasi wisata di Penang. iya gratissss, jadi bisa hemat budget kalau disini mah hihi..
Tempat yang kami tuju pertama kali adalah Komtar, salah satu Terminal bus dan Mall di Penang, tujuannya untuk mencari tiket bus ke Malaka malam harinya. Alhamdulillah dapat tiket yang jam 10.30 malam, dan yang buat alhamdulillahnya lagi, kami bisa nitipin ransel di loket penjualan tiketnya, jadi nggak harus manggul berat-berat keliling Penang.
Hop On Free CAT |
Dari sini kami nyari Rapid Penang menuju Kek Lok Si Temple , Rapid penang ini mengantarkan kita ke tempat-tempat khusus yang jadi destinasi wisata yang berada agak jauh dari George Town, dan ini berbayar sekali naik RM 2, sesampai di sana yang kami cari pertama kali adalah tandas, lagi-lagi buat numpang mandi, maklum gembel hehehe... dan ini pengalaman mandi terunik yang pernah saya alami, ke temple untuk numpang mandi (tidak untuk di tiru). Setelah itu kami keliling koplek Temple Kek Lok si, dan disini tangganya banyak banget, kaki saya yang kemarennya sudah dibawa untuk naik ratusan tangga di Batu Caves rasanya sudah tak sanggup lagi mendaki, tapi karena terpesona dengan keindahan tempat ini, si kaki akhirnya saya paksakan untuk melangkah.
Kebetulan sekali pagi itu di Penang cerah sekali sehingga keindahan yang ada berpadu dengan birunya langit jadi perpaduan yang cantik. Sebenarnya saya masih ingin berlama-lama di sini, tapi karena masih banyak tempat yang akan kami kunjungi lainnya, segera saja kami meninggalkan tempat ini. Tujuan kami selanjutnya adalah George Town, sebuah kawasan di penang yang merupakan salah satu warisan dunia dan bangunan-bangunan yang ada disini tidak boleh dirumah bentuknya. Disini saya seperti berada di Eropa, karena gedung-gedungnya yang bergaya eropa banget dan masih asli.
Destinasi yang bisa di kunjungi di sini ada Mesjid kapitan keling, Penang Museum, Komtar, Tanjong City marina, Islamic Museum, Clan Jetties, Hainan temple, Mesjid melayu Lebuh Acheh, Little India, Gereja ST. George's Penang, Art Gallery, Town Hall, Street art, dan masih banyak lagi. Dan untuk di luar kawasan George Town tempat yang bisa di kunjung ada Snake Temple, Toy Museum, Penang Butterfly Farm, Penang Botanic Garden, Batu Feringgi Penang National Park, Penang Hill dan masih banyak yang lainnya lagi. Saya rasa kota ini, kota kecil yang banyak sekali menawarkan destinasi wisata, tapi sayang kami tidak bisa mengunjungi semuanya. Mungkin suatu saat nanti saya akan kembali menjejakkan kaki di tempat yang telah membuat saya jatuh cinta ini hehe.. Aamiin...
Selama disini kami mengunjungi Komtar, Mesjid Kapitan Keling disini kami sempat istirahat dan sholat dzuhur, selanjutnya Mesjid Melayu lebuh Acheh, Street Art (ada lukisan 3D disini), Gereja ST. George's Penang, keliling naik Hop On free yang melewati semua destinasi di George Town meski tak turun dari bus dan sorenya kami ke Penang Esplanade (Padang Kota Lama) ini bukan di Padang lo ya, cuma namanya aja yang sama. Selanjutnya kami ke Komtar lagi buat cari tempat ngecas, iya kameranya Mbak Mon udah sekarat dan HP saya sudah mati dari semalam, jadi kami cari-cari tempat yang bisa numpang ngecas, ketemulah di Surau di Komtar dan kami sekalian Sholat ashar di sana.
Ada satu lagi yang unik dari kota ini, yaitu kendaraan Motornya atau motorsikal orang Malaysia menyebutnya, entah kenapa motor di sini kebanyakan adalah motor-motor lama yang kalau di Indonesia di pakainya jaman 80an - 90an saya rasa. Lucu dan unik, saya kalau liat motor ini berasa di jaman 80an hihihi..
Sebelum Magrib kami berencana akan makan malam di Nasi Kandar yang buka 24 jam (lupa nama tempatnya) dan buat kesana kami berencana naik Hop On Free lagi, tapi ditunggu-tunggu setengah jam lebih, busnya nggak datang-datang, jadilah kami jalan kaki dan nyasar, dan nggak ketemu juga, karena waktu sudah magrib kami memutuskan utuk sholat di Mesjid terdekat yaitu Mesjid Jamek Simpang Enam, di mesjid ini, karpetnya empuk banget, karpet mesjid ter empuk yang pernah saya tapaki, dan rasanya pengen banget bisa tiduran buat menghilangkan lelah di mesjid ini hihi..
Lanjut jalan lagi buat nyari tempat makan itu dan nggak ketemu juga, jadinya kami memutuskan makan di Nasi Kandar Pelita yang buka 24 jam juga, dan katanya si tempat makan ini terkenal. Disini entah kenapa saya tak berselera buat makan nasi kandar, jadi saya milih pesen Canai, dan ternyata porsi Canainya cuma seemprit, cuma bisa untuk mengganjal perut 1 jaman. Balik dari Pelita kami mampir lagi ke Mesjid Jamek Simpang Enam buat Sholat Isya. Owh ya waktu Sholat di Malaysia dan Singapore sama kayak di Indonesia walaupun ada perbedaan waktu 1 jam. jadi kalau Isya di Indonesia jam setengah delapan, berarti Isya di Malaysia jam setengah 9.
Sebelum naik bus ke Malaka saya sempat membeli Mineral dan makanan cepat saji untuk mengganjal perut jika laper di bus nanti dan setelah itu saya menyesal :(
Saya tidak terlalu suka junk food dan entah kenapa malam itu saya mau saja di ajak buat beli makanan itu, dan ternyata temen-temen yang lain nggak jadi beli. Dan harga nya lumayan mahal menurutt saya dan saya nggak suka sama sekali rasanya, dan saya berjanji seumur-umur saya nggak akan makan makanan itu lagi :(
Jam 23.40 bus kami akhirnya berangkat ke Malaka dan kemungkinan sampai di malaka Sentral besok pagi jam 6.
Pengeluaran :
Rapid Penang 2x = RM 4
Makan siang
Nasi kandar Ayam bakar + teh o ais (teh obenk klo di Batam) + 1 botol Mineral = RM 8.80
Es kelapa Muda = RM 2.50
Canai dan Teh O ais = RM 2.20
Mineral = RM 1
M*D = RM 13.90
Bus ke Malaka = RM 45
Total : RM 77.40 x Rp. 3.250 = Rp251.550
Pemandangan Kek Lok Si Temple |
@ Taman Bunga :) |
Penang di lihat dari ketinggian |
Kebetulan sekali pagi itu di Penang cerah sekali sehingga keindahan yang ada berpadu dengan birunya langit jadi perpaduan yang cantik. Sebenarnya saya masih ingin berlama-lama di sini, tapi karena masih banyak tempat yang akan kami kunjungi lainnya, segera saja kami meninggalkan tempat ini. Tujuan kami selanjutnya adalah George Town, sebuah kawasan di penang yang merupakan salah satu warisan dunia dan bangunan-bangunan yang ada disini tidak boleh dirumah bentuknya. Disini saya seperti berada di Eropa, karena gedung-gedungnya yang bergaya eropa banget dan masih asli.
Destinasi yang bisa di kunjungi di sini ada Mesjid kapitan keling, Penang Museum, Komtar, Tanjong City marina, Islamic Museum, Clan Jetties, Hainan temple, Mesjid melayu Lebuh Acheh, Little India, Gereja ST. George's Penang, Art Gallery, Town Hall, Street art, dan masih banyak lagi. Dan untuk di luar kawasan George Town tempat yang bisa di kunjung ada Snake Temple, Toy Museum, Penang Butterfly Farm, Penang Botanic Garden, Batu Feringgi Penang National Park, Penang Hill dan masih banyak yang lainnya lagi. Saya rasa kota ini, kota kecil yang banyak sekali menawarkan destinasi wisata, tapi sayang kami tidak bisa mengunjungi semuanya. Mungkin suatu saat nanti saya akan kembali menjejakkan kaki di tempat yang telah membuat saya jatuh cinta ini hehe.. Aamiin...
Mbak Mon Picture |
@Street Art |
Mbak Mon Picture |
Sebelum Magrib kami berencana akan makan malam di Nasi Kandar yang buka 24 jam (lupa nama tempatnya) dan buat kesana kami berencana naik Hop On Free lagi, tapi ditunggu-tunggu setengah jam lebih, busnya nggak datang-datang, jadilah kami jalan kaki dan nyasar, dan nggak ketemu juga, karena waktu sudah magrib kami memutuskan utuk sholat di Mesjid terdekat yaitu Mesjid Jamek Simpang Enam, di mesjid ini, karpetnya empuk banget, karpet mesjid ter empuk yang pernah saya tapaki, dan rasanya pengen banget bisa tiduran buat menghilangkan lelah di mesjid ini hihi..
Nasi kandar, Tomato Rice + Ayam bakar |
Lanjut jalan lagi buat nyari tempat makan itu dan nggak ketemu juga, jadinya kami memutuskan makan di Nasi Kandar Pelita yang buka 24 jam juga, dan katanya si tempat makan ini terkenal. Disini entah kenapa saya tak berselera buat makan nasi kandar, jadi saya milih pesen Canai, dan ternyata porsi Canainya cuma seemprit, cuma bisa untuk mengganjal perut 1 jaman. Balik dari Pelita kami mampir lagi ke Mesjid Jamek Simpang Enam buat Sholat Isya. Owh ya waktu Sholat di Malaysia dan Singapore sama kayak di Indonesia walaupun ada perbedaan waktu 1 jam. jadi kalau Isya di Indonesia jam setengah delapan, berarti Isya di Malaysia jam setengah 9.
Narsis di Mesjid Jamek Simpang Enam |
Saya tidak terlalu suka junk food dan entah kenapa malam itu saya mau saja di ajak buat beli makanan itu, dan ternyata temen-temen yang lain nggak jadi beli. Dan harga nya lumayan mahal menurutt saya dan saya nggak suka sama sekali rasanya, dan saya berjanji seumur-umur saya nggak akan makan makanan itu lagi :(
Jam 23.40 bus kami akhirnya berangkat ke Malaka dan kemungkinan sampai di malaka Sentral besok pagi jam 6.
Pengeluaran :
Rapid Penang 2x = RM 4
Makan siang
Nasi kandar Ayam bakar + teh o ais (teh obenk klo di Batam) + 1 botol Mineral = RM 8.80
Es kelapa Muda = RM 2.50
Canai dan Teh O ais = RM 2.20
Mineral = RM 1
M*D = RM 13.90
Bus ke Malaka = RM 45
Total : RM 77.40 x Rp. 3.250 = Rp251.550