Thursday 25 September 2014

SALSA

Kacewa, Itulah perasaan yang di rasakan Salsabila saat ini, kecewa kepada keputusan orang tuanya. Enam bulan perjuangannya untuk belajar mati-matian agar lulus seleksi untuk mendapatkan beasiswa ke Jepang, dan betapa bahagianya dia setelah mendengarkan pengumuman bahwa dia lulus seleksi dan mendapatkan beasiswa tersebut. 

Kebahagiaan yang tak terkira yang di rasakannya berubah menjadi kecewa ketika salsabila menceritakan semua itu kepada orang tuanya, orang tua salsabila tidak mengizinkan dia untuk kuliah S2 di Luar negeri walaupun dengan beasiswa sekali pun. Orang tuanya punya alasan yang kuat untuk itu, mereka tidak punya sanak saudara di sana, dan juga salsabila mempunyai penyakit magh kronis sehingga tidak akan memungkinkan untuk salsa tinggal sendiri jauh di negara orang.

Satu minggu salsa mengurung diri di kamarnya, bahkan untuk makan pun harus di antar oleh adiknya ke kamar. Untuk beberapa saat ini dia tak ingin bertemu dengan kedua orang tuanya dan berbicara dengan mereka.

Seminggu mengurung diri di dalam kamar membuat dia memikirkan cara untuk melampiaskan kekecewaannya dengan menggapai keinginannya yang lain. Sejak dulu dia ingin sekali masuk ke salah satu Pesantren yang ada di jawa dan menuntut ilmu disana. Apalagi setelah membaca salah satu novel karya Ahmad Fuadi yang berjudul "Negeri 5 menara" membuat keinginan itu semakin kuat, walaupun sudah berumur 22 tahun, bagi salsa, tak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu, apalagi ilmu agama. 

Ilmu agama adalah ilmu yang sangat penting, karena suatu saat salsa akan menjadi seorang ibu, dan seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Bayangkan akan menjadi anak-anaknya kelak jika ia tak bisa mengajarkan ilmu agama yang baik bagi anak-anaknya kelak. Ia berpikir, untuk merubah suatu negara, kita mulai dengan diri dan keluarga kita sendiri, lahirkan lah generasi yang ber akhlak mulia yang takut akan Tuhannya sehingga generasi penerus negara ini adalah generasi penerus yang baik.

Setelah berpikir dengan matang dan beristikharah, akhirnya salsa memutuskan untuk benar-benar akan menuntut ilmu di pesantren. Semua informasi yang ia inginkan tentang pesantren yang ia akan tuju telah di dapatnya, karena ada salah seorang sepupunya ada yang pernah mengajar di salah satu pesantren di Jawa timur, sehingga mudah bagi salsa untuk bisa di terima di pesantren tersebut.

Dengan ijazah S1 akuntansi yang dimilikinya, salsa juga berharap, nanti setelah di pesantren ia bisa sedikit membantu pesantren tersebut dengan menjadi admin dsb, yang penting bisa membantu dan tidak merepotkan pihak pesantren.  

Tanggal keberangkatannya ke Surabaya telah di tentukan, satu minggu dari sekarang, tapi hingga saat ini, salsa belum memberitahukan perihal ini kepada kedua orang tuanya, jika ia meminta izin kepada orang tuanya, pasti tidak akan di izinkan, sehingga ia berpikir akan memberi tahukan kedua orang tua nya setelah ia berada di pesantren. Ia akan pergi diam-diam agar tidak ada orang yang tau baik itu orang tua, adik-adik, teman bahkan sahabatnya sekali pun, biarlah hanya mas ivan sepupunya yang tau.

*****

Semua barang-barang yang di perlukan selama disana telah di persiapkan, ia akan berangkat ke Surabaya hari ini jam 11 siang, sepupunya akan menjemput di bandara kemudian akan mengendarai mobil hingga ke pesantren Bahrul Ulum yang berada di Desa Tambak beras, 5 KM ke arah utara dari kota Jombang, Jawa Timur.

Adik-adik dan ayahnya akan berangkat ke sekolah dan kantor pagi ini jam 6.30 dan bundanya akan berangkat ke pasar jam 8.00. Saat inilah salsa akan berangkat dari rumah, ia telah memesan taksi sebelumnya, sehingga begitu bunda ke pasar ia akan langsung berangkat ke Bandara

::

Setelah menempuh 1 jam perjalanan udara dan 2 jam perjalanan darat, akhirnya salsa sampai di sebuah komplek Pesantren yang sangat luas dan asri. Pemandangan di sini begitu sejuk dan indah, orang-orang di persantren nya juga sangat ramah, salsa yakin bahwa ia akan sangat betah berada disini. Setelah ber silaturrahmi dengan pengurus pesantren, salsa kemudian di ajak berkeliling komplek pesantren di antar oleh dua orang santriwati yang bernama indah dan santi. Kemudian salsa di antar ke salah satu rumah yang ada di komplek pesantren tersebut, pemilik rumah tersebut akan menjadi orang tua angkat salsa selama berada di pesantren, mereka adalah KH. M Ahmad sholeh dan Nyai Fatimah.

Sesampainya salsa di kamar yang di sediakan oleh nyai fatimah untuknya, salsa langsung menelpon bundanya, bunda sempat histeris dan menangis begitu tau bahwa salsa sekarang ada di pesantren di Jombang, salsa jadi merasa bersalah terhadap bundanya, namun kemudian salsa menjelaskan semuanya secara detail, keinginan dan tujuannya berada di sini. Dan akhirnya hati bunda luluh juga, salsa di perbolehkan berada di pesantren dengan syarat dia harus menelpon bundanya minimal sekali dua hari, tidak boleh telat makan, kalau sakitnya kambuh langsung minum obat dan ke dokter, dan apabila ada sesuatu yang buruk bunda langsung di kabari. Salsa menyetujui semua syarat yang di berikan bunda, teryata baru beberapa jam berpisah, salsa sudah kangen dengan bundanya, tapi salsa harus bertahan, dia yakin pasti bisa melewati ini semua, minimal dia harus berada di pesantren ini selama satu tahun.

Setelah beristirahat sehari, salsa di ajak ke salah satu madrasah aliyah yang ada di pesantren, kemudian di kenalkan dengan ustad dan ustazah yang mengajar disana. Salsa akan di tempatkan di bagian administrasi madrasah aliyah tersebut, salsa membantu pekerjaan Ustazah ani, karena selama ini ustazah ani merangkap sebagai pengajar dan admin. 

Salsa sangat senang dengan kepercayaan yang diberikan oleh pengurus pesantren kepadanya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya salsa di wajibkan untuk mengikuti semua kegiata-kegiatan pesantren sama seperti santri dan santriwati yang lain. Salsa harus mengikuti kegiatan belajar seperti pengajian umum kitap salaf, madrasah Al qur-an, madrasah diniyah dll.

*****

Setahun telah berlalu, sejak salsa pertama kali meginjakkan kakinya di pesantren ini, sekarang salsa di panggil ustazah salsa, karena ia sekarang menjadi salah satu staf pengajar untuk SMU Bahrul ulum. Pondok Pesantren Bahrul Ulum secara umum menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal. Untuk pendidikan formal mengacu pada kurikulum DEPAG dan DIKNAS. Adapun yang mengikuti kurikulum DEPAG, meliputi MI (Madrasah Ibtidaiyah) Bahrul Ulum, MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Bahrul Ulum, MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Bahrrul Ulum dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Bahrul Ulum. Sedangkan pendidikan formal mengikuti kurikulum DIKNAS meliputi SMP Bahrul Ulum, SMU Bahrul ulum dan juga SMK Teknik Bahrul Ulum.

Begitu banyak ilmu yang salsa dapat selama berada di Pesantren ini, ia merasa akan  mengabdikan hidupnya di pesantren ini. Tahun ini salsa akan berusia 24 tahun, sebuah usia yang cukup dewasa untuk menikah, bunda dan ayah juga telah menanyakan perihal tersebut dari beberapa bulan yang lalu.

Sudah beberapa kali salsa coba untuk Ta'aruf, baik dengan yang ada di pesantren maupun yang berada di luar lingkungan pesantren, di setiap sujud istikharah nya salsa tak menemukan keyakinannya dengan yang bersangkutan, ia merasa bukan salah satu dari mereka yang akan menjadi suami nya kelak. Saat ini pun salsa sedang Ta'aruf dengan salah satu ustad yang juga mengajar di pesantren, Ustad Alif namanya,  seorang anak kyai, tamatan Al azhar - Cairo, pintar, sholeh, dan juga sangat baik dan santun, secara fisik, ustad ini juga ganteng, tinggi, putih, dan memiliki senyum yang manis. Kalau berdasarkan kriteria calon suami yang dimiliki oleh salsa, ustad Alif sangat melebihi semua kriteria yang ia tetapkan. Tapi salsa tidak ingin mengandalkan jawabannya sendiri, ia ingin Allah SWT turut serta dalam mengambil keputusan ini, ia tau bahwa Allah lah yang akan memberikan yang terbaik untuk dirinya.

*****

Seminggu lagi akan memasuki bulan Ramadhan, ramadhan di ponpes ini sangat dinanti dan di sambut dengan meriah, dan salsa memutuskan untuk tidak pulang kepada kedua  orang tuanya selama ramadhan, ia ingin ramadhan nya kali ini dijalani dengan khusuk di pesantren.

Pagi ini KH Ahmad memberikan kabar bahwa akan ada keponakannya yang akan berkunjung dan tinggal selama ramadhan di Pesantren ini. Keponakan beliau tersebut akan melanjutkan studi S2 nya di Surabaya, karena perkuliahan baru di mulai dua minggu setelah ramadhan, maka dia memutuskan untuk berkunjung ke pesantren,dan dia akan datang dua hari lagi.

*****

Sepulangnya dari mengajar, dan mengetuk pintu rumah dan mengucapkan salam, alangkah terkejutnya salsa, yang dia lihat adalah, seseorang yang sangat dia kenal selama ini, ia adalah keponakan KH Ahmad. Setelah menyalami KH Ahmad, dan mengucapkan salam kepada keponakannya KH Ahmad tersebut salsa langsung pamit untuk masuk ke dalam kamar.

Dia masih merasa terkejut dengan kejadian yang barusan terjadi, dan masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Bertahun-tahun ia menghindar dan mencoba melupakan semua yang ia rasakan, dan di saat rasa itu hampir menjadi kenangan, seseorang yang ingin hilang dari kehidupannya itu pun muncul tiba-tiba. Semua kenangan-kenangan itu muncul kembali di benaknya, rasa sakit itu, air mata itu, kebodohan-kebodohan itu kini muncul bagaikan film di pelupuk matanya.

Mengapa disaat ia ingin membina hubungan yang suci dalam pernikahan dengan mudahnya Dia muncul di hadapan salsa. Salsa tidak dapat mengendalikannya perasaannya saat ini, dan untuk menenangkan perasaannya, salsa melakukan sholat dua rakaat dan mengadukan semua yang ia rasakan kepada Allah. Apa maksud Allah dengan mempertemukan dirinya kembali dengan dia, dan salsa ingin mengetahui jawaban itu.

*****

Keponakan KH Ahmad itu adalah Adit, ya adit, teman kuliah salsa semasa kuliah dulu, walau berbeda jurusan, salsa dan adit, berkecimpung di dua organisasi yang sama, LDK kampus dan LDK di luar kampus. Semenjak menjadi panitia salah satu kegiatan di kampus, salsa dan adit semakin dekat, dan ada perasaan lain yang salsa simpan di dalam hatinya.

Selama di kampus, salsa selalu mengikuti mentoring pekanan yang di adakan oleh kakak tinggatnya. Disana salsa banyak tau tentang islam, bagaimana seorang wanita dalam berbusana muslim yang baik, bagaimana seorang muslim seharusnya menjaga pandangan dan sikapnya, dalam islam tidak ada yang namanya pacaran, berbagai macam ibadah wajib dan sunah yang harus dilakukan, itu di dapat salsa selama mengikuti mentoring.

Perasaan suka yang di simpan salsa membuat dirinya merasa bersalah, ia tau bahwa cinta itu adalah anugrah dan pemberian dari Allah SWT, tapi yang harus dilakukan adalah, bagaimana perasaan tersebut tidak terurai dengan aktivitas maksiat yang bernama pacaran.

Sejak itu salsa menghidar dan menjauh dari adit, sedapat mungkin ia mengurangi semua interaksinya bersama adit, bahkan ketika bertemu di kampus pun salsa hanya mengucapakan salam atau tersenyum kemudian segera pergi meninggalkan adit. Begitu berat perjuangan salsa untuk melupakan adit dan menghilangkan semua tentang adit di pikirannya, tapi sia-sia, rasa itu masih ada dan tak bisa hilang, bahkan ketika salsa tau bahwa adit pacaran dengan adik tingkatnya.

*****

Sebulan setelah wisuda, salsa mendapakan berita bahwa hendra teman SMA nya dulu meninggal karena penyakit paru-paru yang dideritanya, dulu waktu SMA salsa dan hendra pernah sangat dekat dan salsa suka dengan hendra, tapi sampai akhir sekolah salsa atau pun hendra tidak pernah tau perasaan nya masing-masing. Ada penyesalan yang mendalam dari diri salsa, sejak tamat SMA salsa belum pernah bertemu dengan hendra. Salsa sangat merasa kehilangan, tapi ia harus ikhlas karena Allah lebih tau apa yang terbaik buat hendra.

Kejadian inilah yang akhirnya membuat salsa memutuskan untuk mengungkapkan semua yang ia rasakan kepada adit, karena ia tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya, dan ia tak ingin semua yang ia rasakan menjadi sesuatu yang tak pernah terungkap. kemudian salsa memberanikan diri untuk mengungkapkan semua yang ia rasakan lewat email, salsa tak berani langsung mengungkapkan nya, karena ia yakin, ia tidak akan bisa mengendalikan perasaannya, dan salsa tak ingin kelihatan bodoh di hadapan adit. Ada perasaan lega setelah salsa mengungkapkan semuanya, salsa tak peduli dengan tanggapan adit, yang terpenting adalah ia tak lagi menyimpan beban di hatinya.

Adit baru membalas email dari salsa 5 bulan kemudian, dengan alasan bahwa dia baru sempat membuka dan membalas email tsb. Adit mengaku juga pernah merasakan perasaan yang sama terhadap salsa, tapi dia merasa tak pantas untuk salsa, salsa menurutnya terlalu baik. Salsa tidak terlalu menanggapi perihal tersebut, walaupun salsa masih mencintai adit, ia berusaha untuk melupakan adit dan membuang semua kenangan tentang adit dari hidupnya.

Bersambung.........


No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, selalu meninggalkan jejak ^^

Membuat Kimchi rumahan

Sebagai salah satu penggemar Kimchi makanan Korea, yang dulu sampai bela-belain beli di salah satu restoran korea di bandung dan dipaketin ...